Laman

Minggu, 05 Februari 2017

MENGENAL TOKOH WANGSA WIJAYA DAN NYI MAS BAYUN PENDIRI LEUMBUR / DESA HARIANG

Dalam buku Sejarah Desa Hariang diungkapkan bahwa pendiri pemukiman yang sekarang dikenal dengan nama Desa Hariang adalah Wangsawijaya. Wangsa Wijaya mempunyai istri yang bernama Nyi Mas Bayun.

Wangsawijaya menurut buku tersebut diatas merupakan putra  dari bupati Bandung pertama yang bernama Tumenggung Wira Angun Angun. Wangsa Wijaya menikah dengan Nyi Mas Bayun putri bupati Sumedang.

Tentang Nyi Mas Bayun dalam buku Sejarah Desa Hariang dikatakan sebagai anak dari Dalem Panembahan atau Rangga Gempol III. Sedang dalam silsilahyang ada di Museum Sumedang dikatakan bahwa Nyi Mas Bayun merupakan putri dari Pangeran Rangga Gede, yang notabene merupakan kakek dari Pangeran Rangga Gempol III atau Pangeran (Dalem) Panembahan.

Dalam silsilah Museum Sumedang nama Wangsawijaya bergelar Raden, sedang istrinya bergelar Nyi Mas. Dari pernikahan Wangsa wijaya dengan Nyi Mas Bayun menurut  silsilah dari museum  Sumedang  mempunyai 4 orang anak, yaitu Mas Tarunadiwangsa, Nyi Mas Mayar, Nyi Mas Puna, dan Nyi Mas Bungsu. Dan dalam silsilah museum Sumedang ditulis sebagai berikut:

1.1.1.21  NM. Bajoen . 
1.1.1.21 x Rd. Wangsawidjaja Hariang .
1.1.1.21.1 Mas Taroenadiwangsa . 
1.1.1.21.2 NM. Majar . 
1.1.1.21.3 NM. Poena . 
1.1.1.21.4 NM. Boengsoe . 

A.. Wangsa Wijaya

Wangsa Wijaya merupakan pendiri desa Hariang yang sebenarnya.  Dia merasa terpesona oleh daerah ini setelah diutus menjadi salah seorang pemburu oleh Pangeran di Sumedang.
Seperti sudah ditulis diatas, menurut buku sejarah desa Hariang, bahwa Wangsa Wijaya merupakan putra dari bupati bandung pertama yang bernama Tumenggung Wira Angun Angun atau dalam buku diatas disebut dengan Dalem Gajah. Tumenggung Wirangun angun nama aslinya adalah Ki Astamanggala (mp. 1632-1681 M). Tentang benar dan salahnya tentang silsilah tersebut, karena itu perlu penyelidikan yang lebih jauh. Karena belum menemukan pendapat yang menguatkan yang berkaitan dengan Wangsawijaya ini dengan bupati Bandung pertama. Yang menguatkan tentang Wangsawijaya ini ada dalam sejarah silsilah Museum Sumedang.

Hal ini berbeda dengan istrinya, Nyi Mas Bayun. Silsilahnya ada di museum Sumedang sebagai turunan bangsawan Sumedang.

Wangsa wijaya meskipun turunan dari bangsawan (gelar Raden), ia konon tidak menyukai kebangsawanan. Ia sangat merakyat. Ada suatu peribahasa “agul ku payung butut” merupakan istilah dari gelar para bangsawan, yang bangga hanya ada gelar di depan namanya.  Dengan demikian Wangsa Wijaya tidak mau gelar kebangsawanannya menghalangi dirinya bergaul dengan masyarakat biasa.

B.. Nyi Mas Bayun

Nyi Mas Bayun merupakan istri dari Raden Wangsawijaya. Menurut buku Sejarah Desa Hariang, Nyi Mas Bayun merupakan putri dari Dalem Panembahan Sumedang atau Rangga Gempol III. Tetapi menurut silsilah dari keraton Sumedang, Nyi Mas Bayun ini merupakan putri dari Pangeran Rangga Gede (mp. 1620-1624 M), penguasa Sumedang setelah Rangga gempol I atau kakek dari Pangeran Rangga Gempol III.

Setelah Prabu Geusan Ulun meninggal, raja Sumedang Larang jatuh kepada putranya dari Harisbaya yang bernama Pangeran Kusumah Dinata III atau lebih dikenal dengan nama Pangeran Rangga Gempol I. Setelah Pangeran Rangga Gempol I ikut dalam menyerang madura, dan tidak pernah kembali. Kekuasaan di Sumedang kemudian diserahkan kepada Pangeran Rangga Gede, adik Rangga Gempol lain ibu.

Berikut dibawah ini Sumedang Larang di era kabupatian atau setelah era  Pangeran Geusan Ulun (mp. 1578-1601 M): 
  1. Pangeran Rangga Gempol-I (mp. 1601-1625 M)
  2. Pangeran Rangga Gede (mp. 1625-1633 M)
  3. Pangeran Bagus Weruh ( Rangga Gempol-II)  (mp. 1633-1656 M)
  4. Pangeran Panembahan/Pangeran Rangga Gempol-III(mp. 1656-1706 M)
  5. Dalem Adipati Tanoemadja : 1706-1709
  6. Raden Tumenggung Koesoemahdinata-VII (Pangeran Rangga Gempol-IV/Pangeran Karuhun) : 1709-         1744
  7. Dalem Istri Radjaningrat : 1744-1759
  8. Dalem Adipati Koesoemahdinata-VIII (Dalem Anom) : 1759-1761
  9. Dalem Adipati Soerianagara-II : 1761-1765
  10. Dalem Adipati Soerialaga : 1765-1773
  11. Dalem Adipati Partakoesoemah (Tusschen Bestur Parakanmuncang) : 1773-1789
  12. Dalem Aria Satjapati-III : 1789-1791
  13. Raden Tumenggung Soerianagara (Pangeran Koesoemahdinata-IX/Pangeran Kornel) : 1791-1828
  14. Dalem Adipati Koesoemahjoeda (Dalem Ageung) : 1828-1833
  15. Dalem Adipati Koesoemahdinata (Dalem Alit) : 1833-1834
  16. Raden Tumenggung Soeriadilaga : 1834-1836
  17. Pangeran Soeria Koesoemah Adinata (Pangeran Sugih) : 1836-1882
  18. Pangeran Aria Soeriaatmadja (Pangeran Mekkah) : 1882-1919
  19. Adipati Aria Koesoemadilaga : 1919-1937
  20. Tumenggung Aria Soeria Koesoema Adinata : 1937-1946

 1.. Turunan Prabu Geusan Ulun (mp. 1579-1601 M)

Prabu Geusan Ulun adalah raja Sumedang yan terbesar dan terakhir.  Ia berkuasa dar tahun 1579 hingga tahun 1601 M. Ia merupakan  anak dari Pangeran Santri (Pangeran Kusumah Dinata) dengan Ratu Setyasih atau Ratu Inten Dewata atau terkenal juga dengan sebutan Ratu Pucuk Umun.  Pangeran santri merupakan cicit dari ulama besar Syekh Datuk Kahfi atau Syekh Nurul Jati., yang silsilahnya hingga Rasulullah. Sedang Ratu Pucuk Umun atau Ratu Setyasih Ratu Inten Dewata merupakan turunan raja raja sumedang.

Prabu Geusan ulun diawal keuasaannya mewarisi mahkota sang binoksih kerajaan Pajajaran, yang dibawa oleh 4 kandaga lante yang terkenal, yaitu:  Jaya perkosa (Sanghiyang Hawu ), Batara Adipati Wiradijaya (Nangganan), Sanghiyang Kondanghapa dan Batara Pencar Buang (Embah Terong peot). Karena itu Prabu Geusan Ulun mewarisi seluruh wilayah Pajajaran yang tidak dikuasai oleh Banten dan Cirebon.
Prabu Geusan Ulun atau Pangeran Kusumah Dinata II  memiliki 3 orang istri. Yang pertama bernama Nyi Mas Cukang Gedeng Waru, putri Sunan Pada. Yang kedua adalah Putri Harisbaya, yang berasal dari Pajang / Demak. Dan yang ketiga adalah Nyi Mas Pasarean.

Anak dari Istrinya Nyi Mas Cukang Gedeng Waru
  1. Pangeran Rangga Gede, yang merupakan cikal bakal bupati Sumedang.
  2. Raden  Aria Wiraraja 1
  3. Kiai Kadu Rangga Gede
  4. Kiai Rangga Patra kalana di Cunduk kayu
  5. Kiai Aria Rangga Pati di Haur koneng
  6. Kiai Ngabehi Watang
  7. Nyi Mas Demang Cipaku
  8. Nyi Mas Ngabehi Martayuda di Ciawi
  9. Nyi Mas RanggaWiratama di Cibeureum
  10. Raden Rangga Nitinagara di Pagaden dan Pamanukan
  11. Nyi Mas Rangga pamade
  12. Nyi Mas Dipati Ukur di Bandung
  13. Pangeran Tumenggung Tegal Kalong
  14. Kiai Demang Cipaku di dayeuh Luhur

Putra Geusan Ulun dari Istrinya ratu Harisbaya 
  1. Rangga Gempol 1 (Pangeran Kusumah Dinata III)

Putra Geusan Ulun dari Istrinya Nyi Mas Pasarean.
  1. Raden Kartajiwa.
  2. Raden  Mangunrana
  3. Raden Tampangkil
  4. Nyi raden Sumalintang
  5. Nyi Raden Nustawiya

 2.. Turunan Pangeran Rangga Gede (mp.1625-1633 M)

Pangeran Rangga Gede menjadi bupati wedana Sumedang dari tahun 1625 hingga 1633 M. Ia berkuasa setelah Rangga Gempol I pada tahun 1625 M  ikut penyerangan terhadap Madura.

Rangga Gede dianggap sebagai cikal bakal bupati Sumedang. Karena seluruh bupati Sumedang merupakan turunannya. Rangga gede mempunyai 29 anak, diantaranya ada yang bernama Nyi Mas Bayun. 

Berikut adalah putra dan putri Pangeran  Rangga Gede:
  1. Dalem Arya Bandayuda
  2. Dalem Jayuda
  3. Dalem Wargaita
  4. Dalem Wanngsasubaya
  5. Bagus Weruh / Dalem Rangga Gempol II
  6. Dalem Lurah
  7. Raden Singamanggala
  8. Ki Wangsaparamaja
  9. Ki Wiratama
  10. Ki Wangsaparaja
  11. Ki Jasinga
  12. Ki Wangsasabadra
  13. Kiai Anggatanu
  14. Ki Martabaya
  15. Nyi Mas Anggadasta
  16. Nyi Masa nataparana
  17. Nyi Mas Arya Pawenang
  18. Nyi Mas Martarana
  19. Nyi Mas Jagasatru
  20. Nyi Mas Wargakarti
  21. Nyi Mas Bayun
  22. Nyi Mas wangsapatra
  23. Nyi Mas Warga Komara
  24. Nyi Mas Yundakala
  25. Nyi Mas Tuan Sukadana
  26. Nyi Mas Utama
  27. Nyi Mas Kawangsa
  28. Nyi Mas Wirakarti
  29. Nyi Raden  Nalawangsa.

 Dalam silsilah Sumedang bahwa Ny Mas Bayun merupakan anak ke 21 Rangga Gede.

3.. Pangeran Bagus Weruh /Dalem Rangga Gempol II (mp. 1633-1656 M)

Setelah Rangga Gede kekuasaan eks Sumedang Larang jatuh ke adik iparnya, Adipati Ukur. Tetapi untuk kabupatian Sumedang jatuh ke anaknya  Pangeran Bagus Weruh atau dikenal juga dengan Rangga Gempol II.

Dan setelah Rangga Gempol II, bupati selanjutnya anaknya dari Sang bupati yang bernama Pangeran Panembahan (Rangga Gempol III) (mp. 1656-1706 M).

4. Silsilah Nenek Moyang Nyi Mas Bayun

Ny Mas Bayun merupakan anak dari Pangeran Rangga Gede , yang merupakan bupati  wedana atau bupati Sumedang dan  turunan raja raja Sumedang dan juga turunan ulama besar Syekh Datuk Kahfi. Pangeran Rangga Gede merupakan putra dari Prabu Geusan Ulun, Raja Sumedang terakhir  Yang berarti bahwa kakek Nyi Mas Bayun, adalah seorang raja.

Prabu Geusan ulun dari pihak ibu(ratu Setyasih/ Ratu Inten Dewata / Ratu Pucuk Umun) merupakan turunan raja raja Sumedang klasik, sedang ayahnya (Pangeran Santri) merupakan turunan Syekh Datuk Kahfi atau Syekh Nurjati, ulama besar masih keturunan Nabi Muhammad SAW.

Pangeran Santri atau Pangeran Kusumah Dinata I merupakan turunan dari ulama, putra dari Pangeran Maulana Muhammad (Pangeran Palakaran), cucu  dari Syekh Maulana Abdurrahman (Sunan Panjunan), cicit dari Syekh Datuk Kahfi (Syekh Nurjati).
Silislah Pangeran Santri:
  1. Nabi Muhammad SAW
  2. Fatimah Az Zahra
  3. Sayyid Husein
  4. Sayyid Ali Zainal Abidin
  5. Sayyid Muhammad Al Baqir
  6. Sayyid Ja’far as Shadiq
  7. Sayyid Ali Al Uraidhi
  8. Sayyid Muhammad an Naqib
  9. Sayyid ‘Isa Naqib ar Rumi
  10. Sayyid Ahmad al Muhajir
  11. Sayyid al imam ‘Ubaidillah
  12. Sayyid Alawi Awwal
  13. Sayyid Muhammad Sohibus Saumi’ah
  14. Sayyid Alawi Ats Tsani
  15. Sayyid Ali Kholi’ Qosim
  16. Sayyid Muhammad Sohib Mirbath
  17. Sayyid Alawi Ammil Faqih
  18. Sayyid Amir Abdul malik al Muhazir azmatkhan
  19. Sayyid Abdullah Azmatkhan
  20. Abdul Kadir
  21. Maulana Isa
  22. Datuk Ahmad
  23. Syekh Datuk Kahfi / Syekh Nurjati / Syekh Nurul Jati
  24. Syekh Maulana Abdurrahman (Sunan Panjunan)
  25. Maulanan Muhammad (Pangeran Pamelekaran)
  26. Pangeran Santri (Pangeran Kusumahdinata)
  27. Prabu Geusan Ulun
  28. Pangeran Rangga Gede
  29. Nyi Mas Bayun

 Silsilah Ratu Setyasih (Ratu Inten Dewata / Ratu Pucuk Umun), turunan Raja Raja Sumedang Larang.
  1. Batara Prabu Aji Putih
  2. Prabu Tajimalela (Batara Tuntang Buana)
  3. Prabu Lembu Agung (Prabu Jayabrata/ Prabu Lembu Peteng Aji)
  4. Prabu gajah Agung (Prabu Atmabrata)
  5. Prabu Pagulingan (Prabu Wirajaya Jagabaya)
  6. Sunan Guling ( Prabu Mertalaya)
  7. Sunan Tuakan (Prabu Tirta Kusuma)
  8. Ratu Sintawati (Nyi Mas Patuakan)  menikah dengan Sunan Corenda dari Talaga
  9. Ratu Satyasih (Ratu Inten Dewata / bergelar Ratu Pucuk Umun), menikah dengan Pangeran Santri dari Cirebon.
  10. Prabu Geusan Ulun
  11. Pangeran Rangga Gede
  12. Nyi Mas Bayun

Adeng Lukmantara  bin Abah Olin
Peminat Studi Peradaban Sunda dan Islam
Asal Hariang - Kab. Sumedang

(Sumber: Dari berbagai Sumber)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar