Laman

Minggu, 01 Juni 2014

MOMEN HARI LAHIRNYA SUATU DAERAH YANG NAMANYA “ HARIANG”

Pada awalnya setiap orang mungkin tidak pernah tahu kapan daerah tempat tinggalnya itu dibangun oleh para leluhurnya. Bahkan mungkin setiap oraang tidak memperdulikan sejak kapan nama suatu daerah yang bernama “hariang” itu terbentuk, hingga salah seorang tokoh intelektual asal Hariang yang tinggal di Jakarta, yang bernama Drs. Emut Muchtar MM, atau di daerah asalnya lebih dikenal dengan nama ”Omang” mulai mencari asal usul tentang hari lahirnya tempat tinggalnya tersebut.

Ternyata para leluhur orang hariang telah menulis silsilah keturunan “Urang Hariang” dari generasi ke generasi yang hingga kini bukunya masih ada. Buku ini sendiri masih tersimpan di “Pa Ulis” , demikian suatu sebutan terhadap juru tulis desa, yang hingga kini setelahpensiunpun masih disebut pa ulis.

Momen hari kelahiran “Hariang” sengaja dibidik oleh pencetus Bp. Emut Muchtar untuk membangkitkan kembali kebanggaannya terhadap suatu daerah meskipun mereka merantau ke kota besar dan menjadi orang sukses di kota-kota besar tersebut.  Bp. emut muchtar seolah  ingin mengungkapkan yang menurutnya sebagai permulaan untuk berperan aktif  dalam membangun daerahnya dimana mereka dibesarkan.

Dari kacamata peradaban, memang sangat rugi ketika kita menyaia-nyiakan daerah dimana kita dibesarkan. Karena begitu manis kenangan yang ditinggalkan dengan tetangga atau teman sekampung tempo dulu, padahal seperempat kehidupan kita alami dimana kita dibesarkan. Jadi sangat rugi ketika kita melupakan kenangan yang begitu indah dan sangat berharga. Karena harus diakui juga ketika kita memulai kehidupan disuatu daerah baru, sebenarnya kita baru mencatat 1 halaman sejarah baru, padahal buku-buku kita bisa dipenuhi oleh sejarah masa lalu nenek moyangnya, dan hal ini hanya ada di ddaerah asalnya.

Gbr. Baleho Daftar Pembicara dalam Peringatan hari Ulang Tahun Hariang ke-349

Dan menurut salah seorang peminat sejarah asal daerah hariang, Jika kita membangun sejarah di suatu daerah baru, supaya ada kesinambungan sejarah, maka kita harus  menghubungkan dengan sejarah nenek moyangnya, agar sejarah ini dapat membangitkan generasi-generasi sesudahnya bersemangat membangun searah-sejarah kesuksesan baru dari generasi ke generasi.

Kadang kita harus mundur satu langkah untuk membuat loncatan-loncatan besar ke depan. Karena itu bp. Emut Muhtar seolah ingin memulai hal demikian. Ingin membangun sejarah ke depan untuk generasi-generasi berikutnya.

Dan yang ingin dibidik oleh pencetusnya”hari lahir Hariang” ini adalah kekhawatiran kaum yang peduli terhadap daerahnya, yang selalu ditinggalkan oleh kaum intelektualnya yang urban ke kota-kota besar. Padahal sebenarnya kaum terpelajar ini sangat dibutuhkan di daerahnya. Seolah tidak ada regenerasi menuju lebih baik, setelah terdididk di daerahnya, mereka harus bekerja atau mengabdi di daerah lain atau diibukota, sehingga yang di daerah hanya orang tua yang membesarkan mereka dan orang-orag yang secara ekonomi tidak banyak berubah.

Nah hal inilah yang sengaja akan dibidik oleh Bp. Emut Muhtar, yaitu membangun kepedualian terhadap daerah asallnya meskipun mereka sudah sukses di daerah lain.  Dan yang terpenting juga mungkin agar kesuksesan di tempat lainpun masih tercatat dalam silsilah keturunan asal daerah hariang.

Ide besar, memang awalnya penuh rintangan, ada yang mencibir, seolah hal ini tidak mungkin terjadi. Tetapi hal ini justru membuat pemicu untuk membuktikan begtu adiluhung cita-citanya. Bermodalkan ketokohan, intelektual, kejujuran dan kepercayaan,seolah rintangan bukan suatu halangan yang berarti, dan justru mendapat dukungan dari kaum muda yang tinggal di pernatauan yang cukup berhasil dari segi ekonomi, dan dengan mudah pula terkumpul dana yang cukup melimpah, karean semua orang begitu menaruh penghormatan yang lebih dari penggasnya.

Karena ketokohan keluarganya di kampung juga sangat berpengaruh, maka dengan mudah juga mendapat dukungan dari daerah asalnya. Jadi bersinergilah antara orang-orang perantauan yang sangat bergairah menyambut “sesuatu hal yang membanggakan di daerahnnya” dengan masyarakat “urang Hariang” yang seolah terusik lagi kebanggannya terhadap daerahnya, dan harapan besar bagi kemajuan daerahnya ke depan.
Kerinduan terhadap kebanggaan, kejayaan dan harapan ke depan  dari kaum muda asal daerah tersebut  merantau ke kota-kota besar  dan yang diam di daerahnya ini bersinergi di hari lahir daerah hariang yang ke- 349 tahun, yang baru dirayakan pertama kali, yang dimulai dari hari kamis tanggal 29 Mei hingga hari minggu tanggal 1 Juni 2014.

Bp. Emut Muchtar Sang pencetus

Selamat ulang tahun daerahku “ Hariang” kabupaten Sumedang yang ke-349 tahun, semoga menjadi momen awal kebangkitan kebesaran, kebanggaan dan kesejahteraan masyarakatnya ke depan.

By. Adeng Lukmantara