PERINGATAN MEDAL HARIANG KE 349 TAHUN
( 1665– 2014 )
*Oleh.Emut Muchtar
Bismillahirahmaanirrahiim
SEKILAS TENTANG RIWAYAT
BERDIRINYA HARIANG
Menurutsejarah Hariang yang disusun oleh E. Sonamantan Kepala Desa
Hariang (1949-1969) bersama Atnawi mantan Juru Tulisdijelaskan bahwa kampung
Hariang berdiri pada tanggal 20 Mei 1665 M. Berawal disuatu tempat yang
sekarang disebut Gunung Hariang. Pendirinya adalah Mbah Guriang,Mbah Suria
Wecana selanjutnya Mbah Wangsa Wijaya. Mbah Guriang dan Mbah SuriaWecana tidak
melahirkan keturunan di Hariang (hidup sendiri dan sudah sepuh).
Dar iWangsa Wijaya bersama
istrinya Nyi Mas Bayun bermulanya keturunan Hariang sampai sekarang. Sebagai
contoh silsilah keturunan dari Wangsa Wijaya
sampai ke E.Sona (Alm) dan ke Atnawi (87 th)(1927 - 2014) sudah mencapai
keturunan yang ke sepuluh. Dapat dilihat dari alurketurunan sebagai berikut:
E.Sona (X) Bin Asan +Ny. Iyoh (IX) Iyoh Bin
Waji (VIII) Waji Bin Najam + Ny. Enes(VII) Enes Bin Mukram (VI) Mukram
BinSuma (V) Suma Bin Akung (IV) Akung Bin Wangsa Dirana (III) Wangsa Dirana Bin
Taruna Diwangsa(II) Taruna Diwangsa Bin WangsamWijaya(I)
Atau dari
Atnawi (X) BinAsmawi(IX) Asmawi
Bin Ungkas (VIII) Ungkas Bin Mudaram (VII) Mudaram Bin Mukram (VI)Mukram Bin
Suma (V) Suma Bin Akung (IV) Akung Bin Wangsa Dirana(III) Wangsa DiranaBin
Taruna Diwangsa (II) Taruna Diwangsa Bin Wangsa Wijaya (I). dan seterusnya
hingga sekarang sudah mencapaikurang lebih Turunan ke XIII atau ke XIV.
Selanjutnya kampung Hariang
terhitung 12 April 1843 di masa
pemerintahan Hindia Belanda,
status hukumnya berubah menjadi Desa
Hariang hingga sekarang di era
pemerintahan Republik Indonesia.
Sekarang Desa Hariang
memiliki luas wilayah 1993 Ha, jumlah
penduduk 3.500 orang,22 RT, 6 RW dan 4
dusun. Dan dalam kurunwaktu 171 tahun (1843 – 2014) desa Hariang telah mengalami
pergantiankepemimpinan sebanyak 21 kali yaitu 17 kepala desa definitif dan
4 penjabat kepala desa. Dimulai
dari kepala desa yang pertama
UngkasWangsa Wijaya (1843- 1869); Sarwian (1869-1877); Ahi Astra Praja
(1877- 1894);Wira Praja (1894- 1899); Jaya Praja (1899- 1909); Mulyani Wangsa
Praja (1909-1914); Adi Wijaya (1914- 1928); Astra Praja (1928- 1945); Enja
(1945- 1947);Astra Praja II (1947- 1948); Ato Wiharja (ORTD) (1949) ; E.Sona
(1949- 1969);Sukarya (Pj) (1969- 1970); S.Endih (1970- 1980); Engkos Kosim (Pj)
(1980-1981); Koko.S (1981- 1989); Engkan Kuswara (1989- 1990); Danu.K (1990-
1998);Uda Wijaya (1998- 2006); T. Rustandi (2006- 2012); Sekarang T Rustandi
untukmasa jabatan yang kedua kalinya (2012- 2018).
“Dirgahayu349tahun Medal Hariang ”.
Nama “Hariang” dikaitkan
dengansebuah nama dari seorang Raja Sunda “ Sang Banga” atau “Hariang Banga”
yaitu namalain dari “Prabu Kerta Bhuwana Yasa Wiguna Haji Mulya” dari Kerajaan
Sunda. Prabu Hariang Banga adalah putera dari
Rarkyan Panaraban Kerajaan Sunda- Galuh .Hariang Banga berkuasa di
Kerajaan Sund a selama 27 tahun ( 739 M – 766 M ). Tokoh Hariang Banga atau
keturunan Hariang Banga telah
menginspirasi Mbah Guriang untuk memberikannama pada sebuah lokasi yang
diitempatinya yaitu “Hariang Banga” yangselanjutnya nama lokasi tersebut
berkembang dan menjadi sebuah kampung
bernama “Kampung Hariang”.
Tokoh Mbah Guriang, menurut E.Sona adalah seorang Patih Kerajaan
yanglolos dari Kerajaan Sunda Pajajaran yang
runtuh pada tahun 1579 sedangkan Mbah Suria Wecana adalah seorang
Demang.
Hariang medal, setelah berdirinya dan runtuhnya kerajaan Sumedang Larang yang pusat
kekuasaannya di Kutamaya. Sumedang Larang berkuasa selama 45 tahun (1580-1625) selanjutnya terdesak
oleh kekuatan/ pengaruh Islam Mataram
yang tidak bisa dibendung lagi. Penguasa kerajaan Sumedang Larang yang pertama
ialah Prabu Geusan Ulun (1580-1608).Prabu Geusan Ulun berasal dari keturunan
Galuh putera Sangiang penguasa Galuh yang kemudian memperistri seorang puteri
dari Sumedang.
KerajaanSumedang Larang
diharapkan menjadi pengganti Kerajaan Sunda yang sudah runtuh,dikuatkan oleh
adanya 4 orang pembesar yang menjadi pendukung dan pembantuPrabu Geusan Ulun.
Masing-masing adalah Jaya Perkosa, Terongpeot, Kondanghapadan Nangganan Mereka
berada di Sumedang kemungkinan besar karena meloloskandiri dari Pakwan
Pajajaran tatkala Ibu Kota Kerajaan Sunda itu diserbu oleh pasukanBanten Syekh
Maulana Yusuf (1579). Dan mereka
itulah yang mengangkat Prabu Geusan Ulun menjadiNalendra Sumedang Larang
yang kekuasaannya meliputi wilayah yang dibatasi olehSungai Cisadane di sebelah
Barat dan Sungai Cipamali di sebelah Timur (kecualiJakarta, Bogor dan Cirebon).
(Edi.S Ekadjati dalam bukunya: Masyarakat Sunda dan Kebudayaannya, 1984).
SEBUAH HARAPAN HARIANG LEBIH
MAJUDAN BERMARTABAT
Bilasekarang ini ada sebuah
mahluk hidup berusia 349 tahun tentu
sangat tua sekali dan lemah yang
akhirnya hanyalah menunggukematian. Namun tidak begitu dengan usiasuatu komunitas/masyarakat. Justru
sebaliknya, semakin tua usia sebuah
komunitas/ masyarakat seharusnya semakin
tumbuhberkembang dan bahkan menjadi besar, kokoh, kuat, dan atau berjaya. Kita berharap demikian,
kedepannyaHariang menjadi sebuah desa yang berkembang dan modern. Desa yang
mampumemelihara dan menjunjung tinggi nilai-nilai luhur yang hidup di
tengah-tengahmasyarakat pedesaan. Santun dan ramah, tindakan tidak
mengedepankan kepentingandiri atau ananiyah tetapi lebih cenderung kepada sikap
mendahulukan kepentinganbersama atau nahniyah. Bersatu dan bergotongroyong ,
memegang teguh etika dan moral,bersikap toleransi dan cinta damai.
Kemajuandesa Hariang yang di
harapkan tentu tidak akan datang dengan sendirinya tetapi harus melalui suatu proses “Pembangunan
Desa”.Pembangunan yang terencana dan terpadu, dilakukan oleh masyarakat desa
itusendiri, mampu mengakomodir potensi-potensi
sumber daya alam (natural resources) dan sumberdaya manusianya (human
resources), menjaga nilai-nilai social
maupun culturalnya serta nilai-nilai
religi yang dianut masyarakat. Berteknologitepat guna, dan tidak kalah
pentingnya adalah adanya suatu kepemimpinan yangdidukung oleh seluruh
masyarakatnya, menjunjung tinggi
musyawarah/ mufakat di dalam mengambilkeputusan.
TEMA KEGIATAN PERINGATAN PERDANA MEDAL HARIANG
Tema peringatanperdana Medal
Hariang ialah “Baktiuntuk negeri membangun kebersamaan dan kemajuan Hariang” ,
ini lebih kepadainspirasi dan motivasi di dalam mensyukuri Karunia Tuhan,
terhadap Tanah dan Air yang telah
dianugerahkan kepadamasyarakat desa
Hariang tercinta agar Tanahdan Air Hariang menjadi sarana dantempat bekerja serta beramal baik untuk
sebesar-besar kesejahteraan rakyat dalam arti yang seluas-luasnya, ”Padamu
Hariang Kami Berbakti”.
Diawalidengan “Kebersamaan”. Kebersamaan dipraktekkan di dalam penyelenggaraan event peringatan
349th Medal Hariang. Panitia, pemerintah, warga dan keluarga besar Hariang secara bersama- sama bahu membahu ambil
bagiandi dalam pelaksanaan program kegiatan yang telah direncanakan sebelumnya.
Kebersamaanini kemudian diluaskan kepada
siapapun orang yang terikat dengan silsilah kekeluargaan atau kekerabatan
Hariang atau bahkan kepada siapapun
orang yang menaruhperhatian terhadap kemajuan Hariang. Tenaga dan
pikiran,dukungan finansial maupun materialnya, dibarengi keikhlasan yang tanpa pamrih semuanya
meleburke dalam satu kebersamaan melalui media event yang sedang terjadi dan akan terus berlanjut dan menjadi
miliknya.
Membangun dalam arti mendirikanyang tadinya belum ada;
memelihara dan mengembangkan yang tadinya sudah baik;memperbaiki yang rusak;
mengelola perubahan selari dengan dinamika bangsa dan kemajuanmasyarakat di dunia internasional. Lebihkhusus lagi
adalah desa Hariang mampu menghasilkan kemajuan untuk kesejahteraandan
kemakmuran rakyatnya, meraihkebahagiaan
di dunia maupun di akhirat.
PerhatikanFirman Allah
SWT“Sesungguhnya jika kamu bersyukur , niscaya Aku akan menambah(nikmat)
kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku) maka pasti azab-Kusangat
berat.” (QS.14: 7).
349 TAHUN MEDAL HARIANG MENJADISARANA KEBANGKITAN
Kemajuan Hariang adalah perubahan
Hariang, kemajuan Hariang adalah
pembangunan Hariang, kemajuan Hariang adalah kebersamaan Hariang. Maka
di peringatan 349 tahun Medal Hariang ini diharapkan menjadi suatuinspirasi,
motivasi dan sekaligus menjadi sarana kebangkitan bagi masyarakat Hariang. Sehingga kedepannya desa
Hariang mampu menghantarkan warga dan generasi
penerusnya ke suatu kondisi
kehidupan yang lebih baik dari
generasi- generasi sebelumnya yakni
terciptanya suatu generasi yangmemiliki pengetahuan luas berteknologi
tinggi , kuat, bermartabat dan
berderajat tinggi yangdidasari oleh Iman dan Takwa kepada Allah SWT.
Terimakasih atas segala
perhatiannya, semogabermanfaat.
Walhamdulillahi Rabil alamiin.
Minggu, 1 Juni 2014
DIRGAHYU 349 TAHUN MEDAL HARIANG
SEMOGA HARIANG MAJU, BESAR, KUAT DAN BERJAYA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar